Kamis, 30 Januari 2025

Wabup Loteng Sebut Tak Mudah RSUD Jadi Tipe B, Kesiapan Medis dan Paramedis Prasyarat Utama

Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah


Lombok Tengah, Hariannusra.com - Naik kelas RSUD Praya dari tipe C ke Tipe B mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Lombok Tengah Dr.H.M.Nursiah M.Si. Wabup mengatakan proses tersebut tidak mudah jadi tipe B sebab harus mempersiapkan segala sesuatunya yang dipersyaratkan diantaranya ketersediaan tenaga medis dan paramedis termasuk sarana dan prasarananya. 


Wabup menjelaskan tenaga medis disiapkan melalui pelatihan dan pendidikan spesialisasi, “dilengkapi semua termasuk kualitas tenaga kesehatan melalui uji kompetensi bagi tenaga medis” ungkap Wabup di RSUD Praya belum lama ini.


Wabup menegaskan dalam menjalankan pelayanan kesehatan, RSUD harus menerapkan prinsip prinsip dasar dalam pelayanan dan juga pelayanan prima. 


“Prinsip pelayanan prima adalah sikap dan tingkah laku petugas kesehatan kita” ujarnya.


Wabup melihat ada perubahan dalam tata krama pelayanan dimana sikap keramahtamahan, senyum sapanya sudah cukup bagus, namun manusiawi juga kalaupun ada penilaian dari masyarakat yang berdampak kepada ketidak puasaan dalam pelayanan.


Bicara soal pelayanan prima lanjut Wabup maka tidak akan pernah lepas dari manajamen dari seorang menejerial. Seorang manajerial atau leader ship harus mampu mencapai target yang diharapkan oleh pemerintah. 


Keberhasilan pemimpin organisasi tidak lepas dari kerjasama semua pihak khususnya para teknisi teknisi yang berada di bawah kepala dinas atau direktur seperti Sekretaris dan Kepala Bidang serta perangkatnya. Saat ini Wabup menilai sudah ada progres atau kemajuan dalam hal pelayanan kesehatan. 


Sementara itu Direktur RSUD Praya Mamang mengatakan target Masmirah lima tahun ke depan optimis bisa dipenuhi terlebih lagi persiapan sudah dari jauh hari dilakukan. 


Jargon meriuk meriri ini adalah internlisasi sebagai pijakan dalam berkerja. Tetapi sesungguhnya ada tiga hal yang menjadi titik fokus dari RSUD Praya terkait dengan jargon itu yakni memberikan pelayanan prima, kedua sumber daya manusia sebagai penyokong nya dan ketiga adalah sarana dan prasarananya atau infrastrukturnya. 


Jadi capaian selama 2 tahun sudah mulai terlihat seperti perubahan tipe kemudahan disertifikasi layanan dimana sebelumnya tidak tersedia kini sudah tersedia seperti layanan bedah saraf, kemudian sebentar lagi ada Cath lab jantung dan stroke, kemudian sebentar lagi ada layanan kangker dan lainnya ini adalah bentuk dari cara RSUD Praya memberikan pelayanan yang komprehensif bagi masyarakat Lombok Tengah. 


Untuk diketahui kenaikan tipe C ke Tipe B adalah cita cita yang tertuang dalam RPJMD sejak lama dan baru kali ini bisa terwujud, ini juga tidak lepas dari kerja keras kami disamping juga direksi dari pimpinan. 


“Kami sudah diassessment dan direkomendasikan rekomendasi dan tinggal menunggu  rekomendasi fsri provinsi sehingga penanarian kita selama 26 tahun di tipe C akan bisa kuta raih” ujarnya. 


Setelah naik kelas, yang perlu ditegaskan bahwa adanya persepsi dan pertanyaan masyarakat terhadap tingkat pelayanan kesehatan meskipun sudah paripurna ataupun baik kelas. 


“Perlu saya sampaikan bahwa meskipun dikatakan paripurna tidak kemudian seratus persen lansung sempurna namun untuk kesempurnaan memang menjadi harapan termasuk juga tipe B,” Jelasnya. 


Sebenarnya perbedaan tipe C dan Tipe Bseperti rasio ventilator da ICU sudah terpenuhi, kemduan jumlah bad dan lainnya menurut hitungan bisnis ada sejumlah perbedaan diantaranya nilai klaim antara tipe C dan B  selain itu kompetensi layanan  artinya rujukan berbasis kompetensi layanam dimana tidak hanua bocara kelas saja tutupnya.

Rabu, 15 Januari 2025

Imam Purwanto Digadang-gadang maju dalam konferensi PGRI Kota Mataram

Imam Purwanto siap maju sebagai ketua PGRI Kota Mataram


Mataram, Hariannusra.com - Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Mataram akan berlangsung sekitar Awal Februari 2025. 


Dalam konferensi tersebut, ada 4 bakal calon yang siap berdedikasi untuk kemajuan PGRI Kota Mataram priode 2025-2030 mendatang. 4 bakal calon (Balon) diantaranya, Kepala SMPN 3 Mataram, Suherman, Kepala SMPN 7 Mataram, Imam Purwanto, Kepala SMPN 23 Mataram, M. Jauhari dan Ketua Cabang Sekarbela, Kamarudin


Salah satu bakal calon yang siap memajukan organiasi profesi ini, yakni Imam Purwanto yang merupakan bendahara PGRI Kota Mataram dengan berbagai dorongan dan dukungan dari anggota dan pengurus mengalir deras untuk tampil menahkodai Kota Mataram.


"Alhamdulillah, anggota dan pengurus mendorong untuk tampil dalam kontestasi menahkodai PGRI Kota Mataram,’’ Ungkap Imam Purwanto yang juga Ketua Plt PMI Kota Mataram kepada Radar Lombok saat ditemui di ruang kerjanya,Rabu (15/1).


Dikatakan, bahwa dorongan dan dukungan ini menjadi atensi untuk terus berkhidmat di Organisasi yang sangat mulia ini.


‘’Sebagai kader yang lahir dari rahim organisasi profesi ini dan menjadi pengurus akan terus berkhidmat memajukan PGRI andai nantinya diberikan mandat oleh anggota dan pengurus,’’ Ucapnya.

Menurutnya, berbagai visi dan misi sudah disiapkan untuk memajukan PGRI Kota Mataram priode 2025-2030 andai nantinya diberikan mandat.


‘’Pada intinya, misi yang akan saya lakukan yakni mempersatukan semua guru, baik dari guru dibawah Kemeng Kota Mataram, Provinsi, dibawah panji-panji perjuangan PGRI kota Mataram" jelas Bendahara PGRI Kota Mataram ini.


Untuk diketahui, bahwa  kesiapannya untuk maju memimpin organisasi profesi ini tentu dari datang dari berbagai pertimbangan dan pengalaman yang telah dilalui selama ini. 


“InsyaAllah saya maju pada kontestasi pencalonan Ketua PGRI Kota Mataram priode 2025-2030 sebagai ladang untuk terus berbuat dan membesarkan organisasi profesi ini.   Mudah-mudahan ini menjadi ladang ibadah untuk berkhidmat,’’ Jelasnya.


Diakui,  dorongan untuk tampil dalam konferensi XXIII ini untuk memajukan PGRI Kota Mataram. Bukan hanya itu, dalam misi yang ingin dilaksanakan yakni mempersatukan semua guru, baik dari guru dibawah Kemeng Kota Mataram, Provinsi, dibawah panji-panji perjuangan PGRI kota Mataram.


Untuk memastikan misi tersebut, ada 3 visi yang akan dilakukan diantaranya, bahwa semua guru baik dibawah Dinas Pendidikan dan Kemenag serta Provinsi NTB terutama guru PNS masuk anggota PGRI Kota Mataram. Baik jenjang, TK, SD, SMP maupun SMA. Sementara dijenjang MI, MTs dan MAN dibawah naungan Kemenag. Hal ini, bisa dilaksanakan jika sudah terbangun rasa kebersamaan dalam mengelola organisasi besar ini.


‘’Ini wajib hukumnya masuk organisasi profesi yang salah satunya PGRI Kota Mataram jika diberikan mandat,’’ Jelasnya.


Selanjutnya, bermitra dan bersinergi dalam memajukan pendidikan dengan pemerintah Kota Mataram dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Mataram. Hal ini, penting sebab membangun Sumber daya manusia (SDM) khususnya tenaga pendidik, PGRI harus hadir dalam menjembatani apa yang diinginkan oleh Disdik Kota Mataram.


‘’Misalnya, Disdik Kota Mataram menginginkan bapak/ibu guru bertugas sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Tentu PGRI harus terlibat dalam memberikan masukan dan lain-lain,’’ Jelasnya.


Selain itu, perlindungan guru, peningkatan kompetensi guru. Selanjutnya, membangun kerjasama dengan semua stackholder  serta pihak swasta dalam transformasi manajemen mutu.


Meningkatkan koordinasi dan melakukan pertemuan rutin dengan PGRI Cabang  terkait dengan kebijakan yang tepat sasaran.



“Trakhir, kalau diberikan amanah bersama pengurus yang lain mempunyai sekretariat PGRI Kota Mataram yang menjadi simbol kemajuan PGRI Kota Mataram tentu tidak terlepas dukungan semua pihak,’’Tandasnya. (fr)

Kamis, 02 Januari 2025

PMII Lotim Nilai PLT Dirut PDAM Merupakan Langkah yang Tepat dan SMART.

Herwadi, Ketua Cabang PMII Lotim



LOMBOK TIMUR, Hariannusra.com - Penunjukan Pelaksana Tugas ( PLT ) Direktur Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Menuai cibiran beberapa pihak. 

Pasalnya beberapa pihak meragukan kemampuannya yang berlatar belakang kesehatan, mengingat di Lombok Timur banyak sekali SDM yang mumpuni di bidangnya seperti PDAM yang diwajibkan memiliki spesifikasi keilmuan tertentu. 

Namun berbeda dengan Ketua cabang PMII Lombok Timur M. Herwadi yang justru menganggap penunjukan Sopiyan Hidayat Sebagai PLT Dirut PDAM merupakan langkah yang bijak. 

Baginya, PDAM Sangat membutuhkan sosok pemimpin muda dan energik untuk meningkatkan kualitas PDAM terutama layanan. 

"Kalau saya melihat penunjukan Sopiyan Hidayat menjadi PLT Dirut PDAM Langkah yang sangat bijak, PDAM hari ini membutuhkan sentuhan tangan orang yang energik dan visioner,"jelasnya Jumat

( 03/01/2025). 

Sebagai orang yang aktif di dunia pergerakan Herwadi berkeyakinan Dengan pemikiran yang masih segar,serta semangat yang kuat dalam berkolaborasi, barang tentu akan mendatangkan manfaat terutama PAD. 

"Dengan kolaborasi yg baik kita sama-sama yakin PDAM di bawah kepemimpinan beliau mampu menyumbangkan PAD yg cukup besar untuk daerah,"ujarnya.

Karenanya, Pria yang juga merupakan Anggota PSHT Itu mengajak masyarakat untuk terus mengawal PDAM, sembari membangun daerah dengan kritis. 

"Anak muda berhak mendapatkan kesempatan, kami tegaskan PMII Lotim mendukung penuh PDAM Lombok Timur, semua masyarakat Lombok Timur memiliki kesempatan yang sama menjadi apapun yang diinginkan,"pungkasnya.

Termakan Usia, 1 Lokal Gedung SDN 1 Pringgarata Ambruk

 

Satu ruang kelas, SDN 1 Pringgarata ambruk karena termakan usia

Lombok Tengah, Hariannusra.com - Satu ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Pringgarata, Lombok Tengah ambruk karena  termakan usia.


Selain tua, tingginya curah hujan juga turut memicu terjadinya ambruk pada bangunan atap SD tersebut. Syukur Peristiwa yang terjadi lada Minggu sore (29/12) itu tidak memakan korban.


Kepala sekolah SDN 1 Pringgarata, H Aspari mengatakan, Ambruknya bangunan sekolah dasar itu disebabkan kayu atap bangunan telah lapuk dimakan usia. Dan gedung ini sudah lama dikosongkan oleh pihak sekolah sejak tahun 2020.


"Ini gedung sudah empat tahun kita tidak pakai, karena kondisinya sudah memperihatinkan, diperparah lagi karena cuaca ekstrim beberapa pekan terakhir " ucap H Aspari. 


Dampak dari ambruknya gedung sekolah ini, berpengaruh terhadap dua lokal ruang kelas yang lainnya, karena posisinya berada di tengah. 


Tentu ini sangat menghambat kegiatan belajar mengajar karena saat musim penghujanan ini, air masuk melalui celah gedung dan rembas.


"Mau tidak mau kita tetap pakai gedung yang terdampak ini karena tidak ada gedung lain. Kalau dilihat dari jumlah siswa kita memang masih kekurangan satu lokal ruang kelas. 


Kita harap gedung yang ambruk ini bisa diganti dengan gedung yang baru, kebetulan kita dapat proyek gedung bertingkat tahun 2021 dan ada dua lokal yang belum dinaikan, sehingga lahan yang ditempati gedung yang ambruk ini bisa dihapus" harapnya.


Musibah ini lanjutnya sudah dilaporkan melalui Korwil ditembuskan ke Dinas, dengan harapan gedung yang ambruk ini bisa dihapus 2 lokal untuk dijadikan halaman sekolah. Selain itu pihaknya berharap ada bantuan ruang kelas baru dibangunkan di lantai dua.


Sejauh ini dari pengakuan kepala sekolah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan kondusif dengan jumlah siswa 180 orang. Dengan jumlah guru yang banyak pihaknya memecah rombongan belajar menjadi dua kelas, sehingga kebutuhan gedung kurang 1 lokal.


"Kebetulan kita punya gedung lantai dua, kita harap ada penambahan gedung baru di lantai dua sebagai penganti gedung yang ambruk ini. Dasar sudah ada tinggal penembokan dan pengatapan" pungkasnya. (fr)

Rabu, 01 Januari 2025

Kasus Dugaan Korupsi Beras Bapan, Polres Loteng Tetapkan 7 Tersangka

 

Kasi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu Lalu Bratha Kusnadi

Lombok Tengah, Hariannusra.com - Tim Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Sat Reskrim Polres Lombok Tengah menetapkan 7 orang sebagai tersangka pada  kasus dugaan Korupsi penyaluran Beras Bantuan Pangan (Bapan) Tahun 2024 di Desa Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya dan Desa Barabali Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah. 


Ke tujuh tersangka tersebut diantaranya 4 orang dari Desa Pandan Indah yakni Kordinator Desa (Kordes) Bapan, Penjual dan Pembeli Beras Bapan serta Kepala Desa (Kades) Pandan Indah. 


Tiga  orang tersangka lainnya dari Desa Barabali, yakni Kordes Bapan, Kasi Keuangan Pemdes Barabali dan Kades Barabali.



Hal tersebut diterangkan Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat melalui Kasi Humas Iptu Lalu Bratha Kusnadi. ”Ada 7 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. 4 orang dari Desa Pandan Indah, ada Kordes, Penjual, Pembeli Beras Bapan dan Kades. Dan 3 orang dari Desa Barabali, ada Kordes penyaluran beras Bapan, Kasi Keuangan Pemdes dan Kades,” ungkap Kapolres Lombok Tengah, AKBP. Iwan Hidayat melalui Kasi Humas Polres Lombok Tengah, Iptu. Lalu Brata Kusnadi, Kamis, (02/01).  


Lalu Brata menjelaskan, Tim penyidik saai ini telah mulai melakukan pemanggilan terhadap para tersangka kasus dugaan Korupsi Penyaluran Beras Bapan.


Ia mengatakan,  penyidik selanjutnya melakukan pemanggilan terhadap para tersangka untuk dimintai keterangan sebagai Terdangka. "Hari ini sudah ada satu tersangka yang dipanggil dan dimintai keterangan,” ungkapnya. 


Ketujuh tersangka lanjut Lalu Brata, memiliki peran yang berbeda - beda, dan Ketujuh tersangka di jerat dengan UU tentang Tindak Pidana Korupsi.


”Mereka (para tersangka) memiliki peran berbe-beda, salah satunya penyalahgunaan wewenang dan para Tersangka di sangkakan UU tentang Tipikor,” ujarnya. (fr)