Dinas Dikbud Intruksikan SD Se-Lombok Timur Urunan Telur Untuk Hari Bakti Stunting, Begini Tanggapan Ombudsman

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izzuddin (ist)


Lombok Timur, Hariannusra.com - Siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Lombok Timur melakukan urunan telur dalam rangka kegiatan Hari Bakti Stunting yang akan di selenggarakan Lombok Timur. 


Kegiatan Hari Bakti Stunting akan dipusatkan di Kecamatan Suralaga pada hari Selasa, 30 Mei 2023 mendatang. 


Saat di Konfirmasi melalui whatsapp, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Izzuddin membenarkan hal tersebut. "Iya, hanya siswa yang menamatkan tahun 2023 saja", jawabnya (27/05/2023). 


Izzudin mengatakan, urunan telur tersebut ditujukan bagi siswa yang memiliki kemampuan bisa menyumbangan sebanyak satu butir telur untuk di bagikan ke masyarakat yang beresiko stunting. 


Ia mengatakan, masyarakat atau wali muri dari siswa kelas enam SD tidak boleh dipaksakan apapun bentuk kontribusinya. 


Setelah dikumpulkan telur tersebut akan didistribusikan bagi Keluarga Resiko Stunting (KRS) di 15 desa yang ada di kecamtan Suralaga. 


Adapun KRS yang tercatat di kecamatan Suralaga, terang Izzudin, berjumlah sebanyak 4.648. 


Dari total jumlah KRS tersebut, jumlah KRS yang akan menerima telur sebanyak 666 KRS. "masing-masing KRS akan mendapatkan 1 tray telur", ujarnya. 


Dari jumlah KRS pemerima jika dikalkulasikan dengan jumlah butir telur yang diterima maka sebanyak 19.980 telur akan didistribusikan dalam kegiatan Hari Bakti Stunting tersebut. 


Kegiatan hari bakti stunting tersebut akan dihadiri oleh Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Repruduksi (KBKR) dengan agenda penyerahan bantuan 20.000 butir telur.


Sementara itu, Keplala Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Barat, Dwi Sudarsono menyikapi hal tersebut mengatakan Dinas Dikbud tidak memiliki tupoksi untuk mengeluarkan himbauan tersebut. 


"Meski tujuannya baik, Dikbud Lotim tidak memiliki tupoksi untuk mengeluarkan himbauan agar siswa kelas 6 SD mengeluarkan telur dalam rangka hari bhakti stunting", Ujarnya (29/05). 


Dwi mengingatkan, agar hal tersebut jangan sampai  dikaitkan dengan syarat kelulusan siswa kelas 6 SD.


Ia menjelaskan, himbauan yang dikeluarkan Dinas Dikbud Lotim, mestinya bersifat umum dan tidak menyebut secara spesifik sekolah atau jenjang sekolah serta jumlah atau bentuk barang tertentu.


Dwi lanjut menjelaskan, Terlebih dengan menyebutkan batas waktu untuk penyerahan barang yang akan di sumbangkan. 


"Walaupun suka rela, tidak boleh ada batas waktu untuk menyerahkan sumbangan, Apalagi jika dikait-kaitkan dengan  kelulusan siswa", Tutupnya. (HN)



PT. Dafy Medi Nusra