Ilustrasi penganiayaan, (Sumber foto: istockphoto.com) |
Lombok Timur, Hariannusra.com - Seorang mahasiswi asal kecamatan Sikur yang mengenyam pendidikan di salah satu perguruan tinggi kesehatan ternama di Kota Mataram dianiaya mantan pacarnya akibat tak terima diputuskan.
Salah satu keluarga korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, mantan pacar dari korban melakukan penganiayaan di kos temannya.
Parahnya, mantan pacar korban melakukan kekerasan sembari melakukan panggilan video dengan temannya agar perbuatan bejatnya tersebut disaksikan oleh tamannya.
"Ketika malam kejadian penganiayaan, beberapa saksi yang berada di lokasi menceritakan pelaku tersebut tidak Terima gara-gara diputusin sehingga akhirnya melakukan penganiayaan, menurutnya juga, pelaku memamerkan aksinya tersebut kepada teman korban" ucapnya (09/03/).
Akibatnya, korban sempat dilarikan Ke Rumah Sakit Provinsi NTB untuk mendapatkan pengobatan.
Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, tidak ada luka di bagian dalam akibat penganiayaan tersebut namun luka lebam akibat penganiayaan tersebut, masih nampak dipipi dan leher Korban bahkan korban sempat muntah darah.
"Saat ini korban dirawat di Rumah yang berlokasi di Desa Gelora Kecamatan Sukur, Korban juga sudah membaik namun bekaa penganiayaan masih ada," terangnya.
Keluarga korban sampai saat ini belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib, Bagas (nama samaran red) mengaku masih menunggu itikad baik dari keluarga korban agar secepat mungkin diselesaikan secara kekeluargaan.
"Pihak keluarga Pelaku belum menemui korban dengan berbagai alasan, karenanya jika tidak ada kejelasan dirinya akan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi" ancamnya.
"Kami masih menunggu itikad baik dari keluarga pelaku, namun sampai sekarang keluarga pelaku belum mengunjungi korban", tambahnya.
Disisi lain, Bagas mengatakan, keluarga khawatir korban dipersulit di kampusnya apabila dilaporkan, mengingat keluarga pelaku diketahui merupakan orang berpengaruh di dunia kesehatan.
"Rasa ketakutan kedepannya nanti, korban akan dipersulit di Kampusnya, karena keluarga pelaku banyak bergelut di bidang kesehatan,"paparnya penuh kecemasan.
Keluarga korban juga meminta tindakan dari Kampus, mengingat di Lokasi kejadian terdapat salah satu Dosen yang tinggal, kabarnya juga pihak Dosen yang membawa korban ke rumah sakit.
"Kebetulan pihak Dosen tahu kasus ini, mungkin juga sudah diketahui Kampus, untuk itu kita tunggu tindakan dari kampus,"pungkasnya penuh harap. (HN)