Tiga Sektor ini Jadi Skala Prioritas Pemdes Jeruk Manis

Kepala Desa Jeruk Manis, Nasipudin 


Lombok Timur, Hariannusra.com - Penataan air, pertanian dan pariwisata merupakan tiga sektor yang dijadikan skala prioritas pembangunan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Jeruk Manis, Kecamatan Sikur. 


Penataan air dirasakan Pemdes Jeruk manis sangat penting, karena masyarak belum merasa cukup meskipun sumber mata air di Jeruk Manis sangat melimpah. 


"Jumlah pipa di Jeruk Manis ada sembilan yang diambil dari sumber mata air, namun kondisinya belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat mesipun  jumlah debit airnya sudah lebih dari cukup",  Ucap Kepala Desa Jeruk Manis, Nasipudin (19/06).


Nasipudin mengatakan, Selain pemerintah Desa, pengadaan pipa sebagian besar diadakan oleh masyarakat secara swadaya. 


Adapun penyebab tidak cukupnya air tersebut dijelaskan Nasipudin, dikarenakan penataan pengelolaan air yang masih belum tepat. 


Ia meyakini, kalau dikelola dengan tepat maka pasokan air akan melimpah. "Kalau aliran air sudah melebihi kebutuhan, maka baru kemudian kita akan diskusikan peruntukannya, apakah ke irigas dan lainnya", imbuhnya. 


Sektor kedua yang menjadi perhatian Pemdes Jeruk manis adalah sektor pertanian. 


Nasipudin menjelaskan Sektor pertanian yang ada di Desa Jeruk Manis merupakan potensi yang paling besar. 


Ia menjelaskan, hasil pertanian masyarakat Jeruk Manis belum maksimal dikarenakan mahalnya biaya produksi. 


Untuk mengatasi hal tersebut, Ia merencanakan menggunakan konsep pertanian organik agar tidak tergantung dengan pupuk kimia yang harganya kian hari kian mahal. 


"Limbah ternak sapi yang saat ini menjadi maslaah ditengah masyarakat, bisa menjadi solusi untuk pertaian, selain kandang jadi bersih, limbahnya bisa berguna menjadi pupuk organik", imbuhnya. 


"Kalau sudah menerapkan sitem pertanian organik, kami yakin petani tidak akan merugi mesikupun menjual hasil pertanian dibawah harga pasar" tambahnya. 


Masih dijelaskan Nasipudin, Sektor pertanian dengan sitem organik ini kemudian akan dikolaborasikan dengan sektor pariwisata. 


Sistem pertanian organik, dan pengolahan lahan pertanian secara tradisional merupakan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun luar negri. 


"Kami yakin generasi muda saat ini kurang mengetahui bagaimana masyarakat kita dahulu bertani dan juga tidak mengetahui apa saja alat tradisional yang digunakan dalam bertani" ucap Nasipudin. 


Untuk mewujudkan keberhasilan tiga skala prioritas tersebut, Kedepannya Nasipuddin berkomitmen menggelontorkan dana desa untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). 


"Pemdes akan menggerlar pelatihan-pelatihan kedepennya kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas SDM kita", Tutupnya. (HN) 

PT. Dafy Medi Nusra