Rabu, 25 September 2024

Sambang Desa Mertak, Abah Uhel Siap Lanjutkan Pembangunan Teluk Awang

Calon wakil Gubernur NTB, HM Suhaili Fadhil Thohir SH MM saat bertemu dengan masyarakat Desa Mertak di Dusun Awang.

Lombok Tengah, Hariannusra.com - Melaksanakan jadwal kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gibernur NTB paska penetapan nomor urut, salah satu Wakil Gubernur NTB dengan jargon Bang-Abah sambangi masyarakat Desa Mertak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. 


Dihadapan ratusan masyarakat, calon Wakil Gubernur berjanji akan melanjutkan pembangunan di Teluk Awang. 


Salah seorang tokoh masyarakat Dusun Awang Desa Mertak, Rangga Wasita SPd menyatakan, keberadaa calon wakil Gubernur dengan jargon Bang-Abah sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Awang umumnya Kabupaten Lombok Tengah.


Selama memimpin Lombok Tengah menjabat sebagai Bupati dua periode, sudah banyak program yang dilakukan berdampak langsung dan dirasakan oleh masyarakat khususnya Awang.


"Kalau calon wakil Gubernur ini sudah tidak asing lagi ketika berada di tengah kami," ungkapnya.


Dengan banyak program yang diraskaan oleh masyarakat terutama yang berada di pesisir, pihaknya nengakui tidak ada alasan masyarakat untuk tidak mendukung dan menjatuhkan pilihan kepada Bang-Abah pada Pilgub tahun 2024 ini. 


Oleh sebab itu, mewakili masyarakat khususnya Awang akam segera menyatukan persepsi dan niat untuk menjatuhkan pilihan untuk mrncoblos calon Gubernur dan wakil Gubernur nomor urut dua. "Kami sepakat dan satu niat untuk mendukung Abah Uhel sebagai wakil Gubernur NTB," tegasnya singkat.


Sementara calon wakil Gubernur NTB dengan jargon pemenangan Bang-Abah, HM Suhaili Fadhil Thohir SH MM atau akrab disapa Abah Uhel menyatakan, pihaknya merasa bsrsyukur bisa kembali hadir ditengah masyarakat Desa Mertak di Dusun Awang setelah lima tahun tidak menjabat sebagai Bupati Lombok Tengah. 


Adapun niat kembali mengunjungi masyarakat tidak lain ingin kembali mempererat tali persaudaraan. "Dengan harapan pertemuan ini bisa bernilai ibadah," ungkapnya.


Menurutnya masyarakat Awang tidak bisa lepas dari ingatannya dan sudah menjadi bagian dari keluarga yang snagat melekat dihatinya. 


Oleh sebab itu, kerinduannya kepada masyarakat Awang sangat terobati dengan bisa bertemu dan bertatap muka pada kesemlatan saat ini. "Jujur saya sangat merindukan berada ditengah-tengah masyarakat Awang," akunya.


Selian niat ingin melepas rindu, kedatangannya juga untuk meminta ijin maju sebagai wakil Gubernur NTB 2024-2029 mendatang. Dan jika terpilih nanti, selain ingin bisa bermanfaat bagi masyarakat NTB ingin juga mengembangkan potensi Teluk Awang sehingga bisa bermanfaat besar bagi masyarakat Awang khususnya. 



"Keinginan lebih memgembangkan lagi potensi yang ada di Teluk Awang sudah menjadi dambaan saya sejak lama, sy berjanji akan kembali lagi nanti dengan segudang program jika terpilih," janjinya.


Mwnururtnya, potensi yang dimiliki Teluk Awang sangat besar dan juga sangat bisa bermanfaat bagi masyarakat luas umumnya. Seperti halnya dengan keberadaan Pelabuhan yang dibangun dulu semasih menjabat sebagai Bupati dua periode.


Harapannya dulu dengan keberadaan Pelabuhan ikan tersebut bisa menjadi salah satu wadah masyarakat untuk bisa menenuhi kebutuhan ekonomi mereka. "Namun mengapa dan tidak mengetahui secara jelas mengapa Bupati selanjutnya dulu tidak melanjutkan pembenahan keberadaan Pelabuhan apalagi waktu itu susab jelas Master Plain arah perkembangan Pelabuhan tersebut," herannya.


Kendati demikian, jika terpilih nanti sebagai wakil Gubernur potensi yang ada di Teluk Awang terutama keberadaan Pelabuhan akan semakin dikembangkan demi untuk kemaslahatan masyarakat setempat. 


Apalagi konsennya nanti jika dipercayakan masyarakat akan fokus menhembangkan potensi kelautan yang selaras dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Mertak khususnya Dusun Awang. "Keinginan mengembangkan potensi kelautan Loteng sudah lama menjadi obsesi dan keinginan untuk saya lakukan," sambungnya.


Bahkan rencana pembangunan industrialisasi potensi kelautan di Awang kembali akan dihidupkan nanti jika terpilih. Karena jika terbangun industrialisasi kelautan nantinya di Awang maka akan selaras dan saling menopang dengan keberadaan pelabuhan Teluk Awang. 


"Karunia tuhan potensi kelautan ini kalau kita tidak manfaatkan untuk kepentingan masyarakat maka kita termasuk holongan manusia yang merugi," ujarnya.


Oleh sebab itu, untuk mewujudkan itu semua pihaknya mengajak semua masyaranat untuk bahu membahu bersama-sama untuk memenangkan Zul-Uhel pada Pilkada Gubernur periode 2024-2029 ini. 


Sehingga kemenangan Zul-Uhel nanti merupakan kemenangan masyarakat NTB khususnya masyarajat Awang. "Mari kita bersatu untuk kita bersama memenangkan pasangan Bang-Abah," paparnya. (fr)

Senin, 23 September 2024

KPU NTB Laksanakan Pengundian Nomer Urut Pasangan Calon, Sesuai Harapan Zul-Uhel dapat Nomor Urut 2

Pengunduan nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB

Mataram, Hariannusra.com - KPUD Nusa Tenggara Barat melksanakan pengundian nomer urut pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2024 yakni, Dr. Zulkiflimansyah-HM Suhaili FT, Dr Siti Rohmi Djalillah-Musyafirin dan Lalu Muhammad Iqbal-Indah Damayanti Putri. 


Pengundian nomor urut calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tersebut dilaksanakan di halaman Kantor KPU NTB, Senin (23/09/2024). 


Ketua KPU NTB, memimpin jalannya pngundian nomer urut didampingi dengan 4 anghota lainnya.  


Sebelum dilaksanakan pengundian nomor urut, terlebih dahulu Koordinator Devisi Teknis Penyelenggaraan, Zuriati membacakan tata tertib dalam pleno terbuka tersebut


Pengundian nomor urut dilaksanalan berdasarkan nomor urut yang telah diundi sebelumnya oleh calon wakil gubernur masing-masing calon. 


Pasangan Calon Rohmi-Firin yang pertama kali mengambil nomer undain mendapatkan nomer urut 1. Diikuti pasangan  Iqbal-Indah mendapatkan nomor urut 3.


Sementara itu, Calon petahana  Zulkiflimansyah yang didampingi HM Suhaili FT, mendapatkan nomor urut 2 sesuai dengan harapannya. 


Berita acara pengundian nomor urut tersebut selanjutnya  dibacakan dan ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU NTB. 


"Selanjutnya berita acara pengundian nomor urut akan ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU NTB" ucap Khiwailid. 


Terakhir KPU NTB menyerahkan surat keputusan penetapan nomer urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB kepada masing-masing pasangan calon dan ditutup dengan penandatamganan pernyataan pilkada damai. (FR)

Jumat, 20 September 2024

Kepemimpinan Indah Damayanti Putri Bawa Kabupaten Bima Ke Arah Keterpurukan

 

Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri (src: instagram: kominfo.bimakab)

Oleh: Ardiansyah ZS (Koordintor NasPol NTB)


Opini - Sebagai masyarakat yang cerdas, kita semua menginginkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Namun, data menunjukkan bahwa selama masa kepemimpinan Hj. Indah Damayanti Putri  ini justru membawa kita ke arah yang terpuruk.


Berikut adalah data fakta sebagai bahan pertimbangan kita semua mengapa harus mempertimbangkan kembali pilihan kita di Pilkada NTB 2024.


1. Peningkatan Angka Kemiskinan 

Selama masa kepemimpinan Hj. Indah Damayanti Putri, angka kemiskinan di Kabupaten Bima meningkat dari 15,2% pada tahun 2016 menjadi 17,5% pada tahun 2023. Ini menunjukkan bahwa program-program pengentasan kemiskinan yang dijalankan tidak efektif dan gagal memberikan dampak positif bagi masyarakat.


2. Peningkatan Angka Buta Huruf 

Angka buta huruf di Kabupaten Bima juga mengalami peningkatan dari 8,5% pada tahun 2016 menjadi 10,3% pada tahun 2023. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa program pendidikan dan literasi yang dijalankan tidak berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten bima, selama ia menjabat bupati.


3. Peningkatan Angka Pengangguran 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bima meningkat dari 5,2% pada tahun 2016 menjadi 6,5% pada tahun 2023. Peningkatan ini menunjukkan bahwa lapangan kerja yang tersedia tidak cukup untuk menampung angkatan kerja yang ada, sehingga banyak masyarakat yang masih menganggur, mengakibatkan tingginya angka kriminalitas.


4. Inflasi Ekonomi dan Daya Beli yang Rendah 

Inflasi ekonomi di Kabupaten Bima meningkat dari 3,1% pada tahun 2016 menjadi 4,5% pada tahun 2023. Peningkatan inflasi ini berdampak pada daya beli masyarakat yang semakin menurun, dengan penurunan sebesar 2,3% dari tahun 2016 hingga 2023. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka.


5. Makin Terpuruknya Ekonomi Masyarakat

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bima mengalami penurunan dari 4,2% pada tahun 2016 menjadi 2,8% pada tahun 2023. Penurunan ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Kesimpulan dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa selama masa kepemimpinan Hj. Indah Damayanti Putri, berbagai indikator sosial-ekonomi di Kabupaten Bima mengalami tren negatif. 


Peningkatan angka kemiskinan, buta huruf, pengangguran, inflasi ekonomi, dan penurunan daya beli masyarakat adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan beliau tidak berhasil membawa perubahan positif, dan ini menunjukan Hj. Indah Damayanti tidak layak untuk memimpin. 


Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan kembali pilihan kita di Pilkada NTB 2024. 


NTB membutuhkan pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari kita pilih pemimpin yang benar-benar peduli dan mampu menjalankan program-program yang efektif untuk kemajuan Nusa Tenggara Barat.

Sabtu, 14 September 2024

Kiprah dan Pemikiran Tuan Guru: Merefleksikan Pergerakan Pejuang Kebangsaan


Photo: Maulana Iwad Akbar

Mahasiswa Universitas Mataram 

HarianNusra.com Lombok Timur Opini- Tuan guru merupakan tokoh yang sangat sentral di tengah-tengah masyarakat, hal tersebut disebabkan karena tuan guru merupakan pewaris ilmu yang mempunyai tugas untuk menyampaikan syiar keagaman, menjadi tauladan, serta pembimbing bagi masyarakat untuk mengayomi umat islam dalam hal-hal keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Seperti yang kita ketahui, peran tuan guru bukan hanya sekedar untuk menjawab masalah-masalah spiritual yang ada didalam masyarakat, akan tetapi lebih dari itu, tuan guru juga diharapkan mampu menjadi tumpunan dan tolak ukur masyarakat, terlebih untuk menjawab semua tantangan yang muncul ditengah arus globalisasi di era sekarang ini.


Khususnya di Pulau Lombok, terdapat penghargaan yang mendalam terhadap individu yang dikenal sebagai tuan guru. Para tokoh ini memiliki tempat yang signifikan dalam struktur sosial dan spiritual masyarakat. Mereka dipandang sebagai cahaya penerang spiritual dan dicari untuk panduan, nasihat, dan arahan spiritual. Tuan guru sering dilihat sebagai tiang-tiang masyarakat, memberikan panduan berharga, serta menavigasi kompleksitas kehidupan sehari-hari. Terlebih untuk mengajarkan tentang bagaimana penerapan beragama dengan damai untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis antar sesama ummat beragama.


Pada kesempatan kali ini, saya hendak mengajak kita semua untuk kembali merefleksikan kiprah dan pemikiran para tuan guru kita, terkhusus dipulau Lombok kita tercinta ini. Barangkali kita bukanlah aktor dari banyaknya peristiwa penting dan bersejarah saat itu, namun tidak bisa dipungkiri, bahwa kita telah merasakan begitu banyak dampak dampak positif atas buah manis perjuangan para bapak tuan guru kita.


Sekarang negara kita tercinta sudah mengulang hari kemerdekaannya yang ke-79 tahun, usia yang bisa dikatakan sudah cukup tua, namun pernahkah kita berfikir, tentang bagaimana perjuangan para pendahulu kita pada masa itu. Kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mengusir kaum imperialis (penjajah) dari tanah air Indonesia, tentu tidak lepas dari peran para tuan guru kita, para pendahulu kita, para santri dan tokoh-tokoh Islam bangsa kita. Banyak di antara mereka yang menjadi lini terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan, mereka rela mengorbankan harta, tenaga, serta jiwa mereka dalam berjuang. Bahkan tidak sedikit dari  mereka yang gugur sebagai seorang syuhada. 


Seperti halnya di tanah kelahiran kita, di Pulau Lombok tercinta ini. Tentunya semua itu tidak bisa lepas dari peran dan perjuangan sosok tuan guru kita, ulama kita, perintis pejuang kebangsaan Indonesia, Ninikda Al-Mukarram Bapak Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau merupakan ulama karismatik sekaligus pendiri organisasi Islam terbesar di Pulau Lombok. Rekam jejak beliau tidak diragukan lagi, jika kita lihat dari perspektif sejarah,  beliau telah banyak sekali mengambil langkah penting, dan memberikan dampak yang besar untuk kemaslahatan umat khususnya di Pulau Lombok. 


Perhatian beliau kepada situasi Pulau Lombok, yang saat itu masih berjuang melawan para penjajah, mendorong beliau untuk mendirikan sebuah madrasah yang diberi nama dengan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Pesantren dan madrasah yang beliau dirikan kemudian sangat kuat mengisyaratkan semangat jihad untuk ummat islam dan kebangkitan bangsa, dan tanah air. Tidak hanya sampai di sana, tujuh tahun kemudian tepatnya pada tanggal 21 April 1943, beliau kembali mengambil langkah yang sangat penting, yaitu dengan mendirikan madrasah perempuan pertama. Sekolah atau madrasah tersebut kemudian dinamakan dengan Nahdlatul Banat Diniyah Islamiya (NBDI). Langkah tersebut merupakan salah satu bentuk semangat juang, agar terciptanya kesetaraan dalam dunia pendidikan untuk kaum perempuan, sebagaimana kaum laki-laki juga bangkit untuk memajukan ummat, negeri dan tanah air kita tercinta ini.


Pada zaman penjajahan, Al-Mukarram Bapak Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan, tempat dimana beliau menggembleng dan mencetak patriot-patriot bangsa yang nantinya diharapkan bisa siap melawan dan mengusir para penjajah. Bahkan secara khusus, Al-Mukarram Bapak Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid bersama guru-guru Madrasah NWDI dan NBDI membentuk suatu gerakan yang diberi nama “Gerakan al-Mujahidin”. Gerakan al-Mujahidin ini kemudian mengambil langkah dan menyatakan sikap untuk ikut bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di Pulau Lombok, tujuannya untuk ikut bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan bangsa Indonesia.


Perjuangan beliau tentu tidaklah mudah, pada masa pendudukan militer Jepang, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid berkali-kali dipanggil untuk segera menutup dan membubarkan kedua madrasah tersebut. Alasannya, kedua madrasah ini digunakan sebagai tempat menyusun taktik dan strategi untuk menghadapi bangsa penjajah. Apalagi, kedua madrasah itu dianggap sebagai wadah yang berindikasi bangsa asing karena diajarkannya menggunakan bahasa Arab. Namun, berkat kecerdasannya, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bisa meyakinkan pihak Jepang, sehingga kedua madrasah itu tidak jadi dibubarkan. Penjelasan Ninikda TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di antaranya “Bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an, bahasa Islam, dan bahasa umat Islam, bahasa yang dipakai dalam melaksanakan ibadah. Ibadah umat Islam menjadi rusak kalau tidak menggunakan bahasa Arab,” ungkap Ninikda.


Melalui organisasi ini beliau memberikan pengaruh yang sangat besar terutama dalam perkembangan dunia pendidikan di Pulau Lombok. Kecerdasan beliau memang sudah tidak diragukan lagi, bahkan Bapak Maulana Syaikh TGKH. Zainuddin Abdul Madjid, dikenal sebagai ulama yang sangat produktif dalam melahirkan karya-karyanya, dari tangannyalah sudah banyak sekali karya yang terlahir. Selain kitab-kitab, beliau juga menulis lagu, dan juga buku, salah satu karyanya adalah buku yang berjudul Wasiat Renungan Masa I dan II. Buku tersebut berisi tentang pengalaman masa perjuangan sebelum dan sesudah merdeka. Bahkan di kutip dari salah satu video pada channel YouTube, dalam video tersebut kita mendengarkan suara pembukaan atau sambutan dari Bapak Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, dalam sambutannya beliau mengatakan, "Ada satu hal yang sangat menarik hati kami adalah, bahwa hizzib Nahdatul Wathan di pergunakan di Madrasah Al-Shaulatiyah Makkah Al-Mukarramah. Padahal di sana merupakan gudang hizzib, namun hizzib Nahdlatul Wathan masih mendapat tempat di sisi mereka, alasan mereka adalah bahwa hizzib Nahdlatul Wathan adalah hizzib yang sangat lengkap". Ungkap Ninikda dalam video sambutan tersebut.


Sebagian besar karya dari TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ditulis dalam bentuk syair. Hal ini menunjukkan bahwa beliau memiliki kegemaran di dalam pelajaran syair yang ia peroleh dari guru-guru beliau di Madrasah Al-Shaulatiyah. Seperti yang sama-sama kita ketahui, bahwa madrasah Al-Shaulatiyah Makkah Al-Mukarramah merupakan tempat di mana para tokoh ulama Nusantara menimba ilmu. Diantara alumni dan santrinya adalah pendiri Ormas terbesar di Nusantara yakni K.H. Hasyim Asy’ary, beliau merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, selanjutnya ada K.H. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, dan yang terakhir Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Al-Anfanany, pendiri Organisasi Nahdlatul Wathan Lombok-NTB.


Namun tarikh akhir 1997 menjadi masa kelabu untuk Nusa Tenggara Barat. Tepatnya pada hari Selasa, 21 Oktober 1997 M / 18 Jumadil Akhir 1418 H. Dalam usianya yang ke 99 tahun menurut kalender Masehi, atau usia 102 tahun menurut Hijriah. Sang ulama karismatis, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, berpulang ke rahmatullah. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, berpulang ke rahmatullah di kediaman beliau di Bermi, Pancor, Lombok Timur. Kepergian beliau meninggalkan kesedihan yang mendalam. Ucapan bela sungkawa berdatangan dari berbagai daerah, pelayat berdatangan membanjiri rumah duka. Terhitung kurang lebih 200 kali TGKH dishalatkan secara bergantian. Hari itu dimana bangsa Indonesia telah kehilangan putra terbaik sebagai pejuang pergerakan Pembangunan bangsa.


Ada warisan besar yang telah beliau tinggalkan untuk kita semua di antaranya, Do’a Hizzib Nahdatul Wathan, yang bahkan sampai sekarang masih bisa kita dengarkan diberbagai penjuru Pulau Lombok, ribuan ulama, puluhan ribu santri, dan sekitar seribu lebih kelembagaan Nahdlatul Wathan yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara. Bahkan sampai sekarang para santri-santri beliau masih tetap eksis mengajarkan ajaran Islam. Santri-santri beliaulah yang hingga saat ini tersebar bahkan sampai ke penjuru Pulau Lombok.

Tidak bisa di pungkiri, melalui organisasi yang telah beliau dirikan, memberikan pengaruh yang sangat besar terutama dalam perkembangan dunia pendidikan di Pulau Lombok. Beliau sangat berjasa dalam mengubah masyarakat NTB dari keyakinan semula yang mayoritas animisme, dan dinamisme menuju masyarakat NTB yang islami. Atas buah perjuangan para pendahulu kita, para tuan guru kitalah yang kemudian menjadikan Pulau Lombok sehingga dijuluki dengan Pulau Seribu Masjid. Karena hampir di seluruh kampung di Pulau Lombok pasti akan kita temukan masjid untuk tempat ibadah dan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, baik itu yang berukuran kecil maupun besar.


Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah, apakah generasi muda saat ini mulai menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap sejarah?, lebih-lebih dalam mempelajari perjuangan para pendahulunya? Menurut saya, sangat disayangkan ketika kita sebagai generasi muda kehilangan ruh dan akarnya. Tentu kita tidak akan menemukan pohon yang besar dan kuat menahan badai tanpa ditopang dengan akar yang kuat. Sebab tak ada manusia yang dapat dikatakan menyadari dirinya sendiri, jika dia tidak mengenal para pendahulunya atau para gurunya. Ketika seseorang tidak mengenal sejarah para pendahulunya, maka mereka akan mulai melupakan perjuangan dan pengorbanan mereka, kegemilangan-kegemilangan dan kemenangan-kemenangan mereka. Tidak bisa dipungkiri, bahkan bisa saja generasi kita kemudian kehilangan tokoh inspirasi dalam mewujudkan cita-cita mereka. 


Mempelajari sejarah memiliki peran yang sangat penting, pandangan seseorang tentu akan lebih menatap kedepan jika mereka mengenal sejarahnya. Sudah seharusnya para pemuda atau generasi bangsa kita memiliki rasa keingintahuan yang lebih dalam, tentang cita-cita para pejuang Islam dalam merebut kemerdekaan, semangat mereka dalam berdakwah dan proses panjang mereka dalam jihad. Oleh karenanya, pengajaran tentang pentingnya nila sejarah tidak boleh dipinggirkan dan ditiadakan. Sejarah para tuan guru, para pendahulu kita dalam berbagai peristiwa yang dilalui, harus diajarkan secara konfrhensif dengan pengajaran yang jujur, agar nilai-nilai sejarah tidak hilang begitu saja dan hilang termakan oleh zaman.


Terakhir, izinkan saya mengutip salah satu kutipan yang disampaikan oleh Ninikda Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid “Pulau sasak kecil sekali, tapi gunungnya besar dan tinggi. Kalau orang pandai mengkaji, pasti melihat seribu bukti.”


Kompak Bersatu dalam barisan, pesan Maulana diakhir hayatnya. Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar allahu akbar walilla hilham. 


Selamat dan Sukses Hultah Madrasah NWDI ke-89 dan Haul Al-Mughfullahu Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid ke-27.


Semoga dalam tulisan ini, membuat kita semakin sadar akan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai sejarah, terkhusus sejarah perjuangan para pendahulu kita, para tuan guru kita, syekh kita, dan para tokoh agama kita di dalam memperjuangkan kemaslahatan ummat khususnya di Pulau Lombok tercinta ini. Aamiin, aamiin, aamiin, ya rabbal alamin. (MIA).

Sabtu, 07 September 2024

Muda Mudi Nahdliyin Lombok Deklarasi Dukung Pasangan Zul-Uhel di Pilkada NTB




Lombok Tengah, Hariannusra.com - Ratusan muda mudi yang tergabung dalam Relawan Nadhliyin Muda Mudi (Nadi) mendeklasikan dukungannya kepada pasangan Zulkiflimansyah dan HM Suhaili FT di Praya (07/08/2024). 


Selain membacakan naskah dukungan, kegiatan deklarasi tersebut juga mempilkan Seni tari prisean yang dilakukan oleh peserta dalam acara tersebut. 


Dalam naskah deklarasinya, Muda mudi Nahdliyin (Nadi) tersebut bertekad mendukung dan membersamai pasangan Zul-Uhel dalam membangun NTB. 


Nadi juga berkomitmen menghibahkan waktu yang dimilikinya untuk memenangkan pasangan Zul-Uhel. Mereka juga berjanj setia menjadi loyalis Zul-Uhel dalam membangun NTB. 

  

Ketua Relawan Nadi, Syamsurrizal dalam sambutannya mengatakan, segala perangkat pemenangan Zul-Uhel telah terbentuk sampai tingkat desa di 12 kecamatan yang ada di Lombok Tengah.  


" Relawan kita sudah tersebar di 12 kecamatan dan terdapat 

145 kordes di Lombok Tengah" ujarnya. 


Ia mengatakan, terbentuknya Nadi merupakan bentuk keresahan pemuda dan gen Z atas pilihan politiknya. "Selaku generasi penerus yang memegang estafet perubahan maka  kemudian terbentuk lah Nadi," ujarnya. 


Syamsurrizal menjelaskan, alasan dukungan merekapun karena dari berbagai kajian dan refresensi serta penuturan maayarakat, kepemimpinan Zulkiflimansyah telah bertekad dan terbukti memperhatikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di NTB dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan lainnya. 


"Sesuai dengan namanya, Nadi yang merupakan benteng pertahan terakhir tubuh, maka kami bertekad memenagkan Zul-Uhel dengan segenap kekuatan,"  ungkap Rizal. 


Sementara itu, Niken Saptarini Zulkiflimansyah, yang diminta memberikan sambutannya oleh suaminya dalam acara tersebut mengatakan,warisan terbaik bagi anak adalah pendidikan. 


Istri Zulkiflimansyah yang akrab dipanggil Bunda Niken tersebut , menilai jumlah Gen Z yang lebih dari 50 persen, di masa depan akan bersaing tidak hanya dengan sesamanya namun juga generasi dari provinsin lain. 


Oleh sebabnya, dibutuhkan pemimpin NTB yang mempunyai trobosan. Membuka lapangan pekerjaan tidak akan mudah apabila SDM yang dimiliki tidak memiliki kualifikasi. 


"kalau tidak memuliki kemampuan maka kita akan menjadi penonton. pemimpin kita kedepan harus bisa memperthatikan pemuda selaku generasi penerus," ungkapnya. 


Senada dengan Bunda Niken, Zulkiflimansyah mengatakan, dalam program beasiswa yang dilaksankan ketika menjabat Gunernur NTB, bukan semata-mata hanya untuk mendapatkan gelar dan gengsi saja. Namun, lulusan beasiswa tersebut harus mampu membawa perubahan untuk NTB. 


"Beasiswa ke luar negeri bukan semata untuk mendapatkan gelar di belakang namanya saja. atau bukan untuk gaya-gayaan saja. tetapi bagaiman lulusan luar negri tersebut bisa berguna untuk Daerah dan bisa menjadi pemimpin di Negara kita," tegasnya. 


Dalam kesempatan tersebut, Bang Zul mengajak para pemuda untuk memikirkan persoalan Daerah dengan serius karena setiao perubahan pasti akan penuh dengan cobaan. 


Meski demikian, Ia meyakini Relawan Nadi sebagai pelopor, akan mampu memberikan gerkan perubahan yang besar untuk NTB. 


"Kami yakin anak NTB kalau kita kirim akan menpunyai kapasitas dan kemampuan diluar negeri sana. Minimal akan bisa menjadi pemimpin keagamaan di luar negeri sana. Saya saja ketika menjadi mahasiswa di australia karena bisa azan, saya bisa makan gratis disana," bebernya. 


Oleh karenanya, jika diberikan kesempatan memimpin NTB kembali, Bang Zul bertekad akan menambah kuota beasiswa yang dulunya sebanyak 5000 mahasiswa menjadi 10 ribu. (fer)