dr.Nurkristi, spesialis paru-paru di RSUD R Soedjono Selong, Lombok Timur |
Lombok Timur, Hariannusra.com - TBC atau yang populer dengan sebutan TB merupakan penyakit yang disebabkan micobacterium tuberculosis. Selain menyerang paru, penyakit ini juga menyerang tulang, otak dan kelenjar getah bening.
TBC menular lewat kontak dengan pasien TBC baik ketika kontak fisik maupun ketika sedang berbicara karena kuman TBC bisa menular lewat udara.
Dokter Spesialis Paru pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soedjono Selong, Nurkristi saat diwawancarai senin, 12 September 2022. menerangkan,TBC tidak menulari janin, to plasenta. sehingga janin di dalam kandungan masih terlindungi.
Nurkristi mengatakan, justru ketika sudah melahirkan, bayi rentan terpapar kuman TBC. Ibu yang merawat anaknya dipastikan akan sering melakukan kontak dengan anaknya.
"Oleh karena itu jangan takut berobat, karena obat untuk TBC aman bagi janin. Yang di takutkan, kalau dia melahirkan, resiko kontak. jadi jangan takut berobat," ucap dr. Nurkristi.
TBC pada ibu hamil lambat untuk didiagnosa disebabkan gejalanya sangat mirip, seperti lesu dan pusing. namun jika mengalami batuk selama dua minggu dan tidak kunjung sembuh disarankan untuk segera konsultasi ke dokter dengan mendatangi Fasilitas Kesehatan (Faskes) pertama maupun lanjutan.
"Kalau mengalami batuk lebih dari dua minggu segera laporkan atau mendatangi Faskes pertama maupun lanjutan,"sarannya.
Bagi yang terkonfirmasin BTA positif, dr. Nurkristi menegaskan agar melakukan pengobatan secara tuntas, dan menghabiskan obat yang diresepkan.
Resiko pasien yang tidak menuntaskan pengobatan akan lebih berbahaya dikarenakan kuman TBC akan kebal terhadap obat. parahnya bila pasien tersebut kambuh akan lebih sulit disembuhkan.