Tidak Ada Kompensasi Untuk Wilayah Terdampak Jalur Pipa Spam Selatan

 

Sekda Lombok Timur, H.M. Juaini Taofik 

Lombok Timur, Hariannusra.com - Proyek Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan memiliki saluran pipa dengan panjang 43 Km dan melewati enam kecamatan yakni, Sikur, Masbagek, Sakra, Sakra Barat, Keruak dan Jerowaru dan 39 Desa.


Proyek SPAM tersebut merupakan program pemerintah sehingga masyarakat yang terdampak oleh jalur pipa SPAM tersebut tidak akan menerima kompensasi apabila ada bangunannya yang terpaksa dirusak untuk penanaman pipa.


Hal tersebut diterangkan Sekda Lokbok Timur, H. M. Juaini Taofik sesaat setelah melakukan pertemuan dengan Kepala Desa yang terdampak proyek SPAM Pantai Selatan, (25/05).


"Jadi program SPAM ini, tidak benar memiliki investor. Ini murni Pemerintah sehingga tidak ada kompensasi.  Sebelum kita pemasangan pipa kita akan mempermaklumkan ke desa nantinya", Ucapnya.


Meski demikian, terang Juaini, penanaman pipa SPAM tersebut nantinya akan menjadi jaringan induk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang dilewati oleh jalur pipa tersebut.


"Saya ibaratkan kalau ini misalnya adalah aliran listrik maka tidak mungkin akan ada kilometer dirumah-rumah kalau didepannya tidak ada jaringan induk", jelas Sekda.


"Jadi mungkin warga sikur, sekarang tidak bisa dilayani oleh PDAM karena sumber airnya tidak ada, nanun kalau besok sudah ada saluran SPAM, maka air dapat di aliri ke masyarakat", lanjutnya.


Ia menjelaskan, sesuai aturan daerah, pengelolaan SPAM Pantai Selatan ini nantinya akan diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sehingga nantinya bisa melayani masyarakat.


Tentunya hal tersebut, lanjut Sekda, jika pelanggan PDAM bertambah maka akan berdampak terhadap pendapatan daerah.


"Begitupun dampa terhadap hidupnya Wisata di selatan. Kalau ada wisatawan menginap dan dia membayar 10 juta, pasti 1 juta akan masuk ke Pemda kemudian pasti kita putar juga untuk kemaslahatan masyarakat di Lombok Timur", ujarnya.


Juaini lanjut menjelaskan, angka kecukupan  air minum di Lombok Timur baru mencapai 60 persen. Dengan adanya SPAM Selatan, maka angkanya bisa mencapai 80 pereen lebih.


Wilayah yang mengalami kekurangan air Ini bukan hanya di Kecamatan  Jerowaru saja, namun juga di daerah Sikur, Sakra, Sakra Barat, Keruak dan baru Jerowaru.


Dengan adanya program SPAM Pantai Selatan yang melalui enam kecamatan dan 39 desa ini dapat mencapai tujuan SPAM sebagai pemerataan akan kebutuhan air. 


Lebih jauh, Juaini menjelaskan, Target pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan dan stunting  serta menaikkan tingkat IPM Lombok Timur maka harus mewujudkan ketersediaan air di wilayah Lombok Timur.


"Salah satu penyebab mengapa orang stnting adalah karena kurang bersih akibat  kurangnya air, maka kita harus memiliki upaya bersama", paparnya.


Ia mengutip  statment salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut yang mengatakan kuncinya adalah  berwawasan Lombok Timur, berwawasan  NTB dan berwawasan nasional, sehingga memandang semua adalah saudara kita. (HN)

PT. Dafy Medi Nusra