Ali Imron Bafadal Berpeluang Besar Gantikan Almarhum HBK Sebagai PAW DPR RI

Ali Imron Bafadal (Kanan) Bersama Ketua Umum  Partai Gerindra Prabowo Subianto (ist)


Lombok Timur, Hariannusra.com - Sepeninggal Bambang Kristiono (HBK), legislator dari daerah pemilihan Pulau Lombok, telah meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan-rekan sejawat, dan masyarakat, terlebih keluarga besar Partai Gerindra.



HBK, yang juga merupakan Ketua Dewan Eksekutif Badan Pengawas dan Disiplin DPP Partai Gerindra, meninggal dunia di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (20 Juli 2023).



"Kepulangan senior kami, HBK, merupakan kehilangan besar bagi kami di Partai Gerindra. Bagaimanapun, dia adalah pemenang yang telah membawa Partai Gerindra meraih kemenangan di NTB," ungkap Ali Imron Bafadal (20/10).



Dengan berakhirnya masa jabatan HBK sebagai Anggota DPR RI, DPP Partai Gerindra akan menjalankan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk mengisi kursi anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTB II.



Berpotensi untuk mengisi jabatan PAW ini, yakni Ali Imron Bafadal. Meskipun ia nomor urut empat suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu.



Sebab, urutan suara terbanyak kedua di bawah Almarhum HBK adalah Wilgo dan ketiga adalah Buntaran, tidak lagi di berada di tubuh Partai Gerindra.



Wilgo diangkat sebagai Direktur PT PAL, sementara Buntaran memilih untuk keluar dari Partai Gerindra dan mencalonkan diri melalui Partai Amanat Nasional (PAN).



Dari segi hukum, menurut Ali Imron Bafadal, baik Wilgo maupun Buntaran tidak dapat diangkat sebagai PAW untuk menggantikan Almarhum HBK.



Calon PAW yang diharapkan menggantikan Almarhum HBK adalah Caleg dengan suara terbanyak pada tahun 2019 yang masih menjadi anggota Partai Gerindra saat ini.



"Kebetulan, saya adalah Caleg dengan suara terbanyak, nomor urut empat. Peluang ini yang diberikan partai kepada saya sebagai calon pengganti HBK. Kalau calon luar partai, dong hilang suara partai nanti," katanya.



Ali juga dengan rendah hati menyatakan bahwa dia tidak ingin mendahulukan kehendak Tuhan dalam kepastiannya sebagai PAW, dan dia akan mengikuti kebijakan dari DPP Partai Gerindra.



Meskipun jika dia tidak dipilih sebagai PAW menggantikan Almarhum HBK, Ali tetap berkomitmen untuk terus berjuang demi keberhasilan Partai Gerindra di NTB dan mendukung Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai Presiden.



"Saya tidak ingin melampaui kehendak Tuhan. Jika partai memutuskan saya sebagai PAW, saya akan menerima. Saya akan berjuang untuk memenangkan Partai di NTB dan untuk Pak Prabowo sebagai presiden," katanya.



Menurutnya, NTB adalah lumbung suara bagi Partai Gerindra, seperti yang terbukti pada Pemilu 2019. "Ini adalah hal yang harus kita pertahankan dan tingkatkan," jelas Ali.



Pada Pemilu Legislatif 2024 mendatang, Ali bertekad untuk bersaing merebut kursi DPR RI di Senayan. Dia mendapat dukungan penuh dari relawan-relawan lama yang tetap setia bersamanya, karena salah seorang kader Partai Gerindra asli Putra Daerah.



"Rekan-rekan perjuangan kita yang setia mendukung. Mereka ingin melihat wakil asli putra daerah melalui Partai Gerindra duduk di Senayan," kata Ali.



Menurut Ali, masyarakat di Pulau Lombok telah cerdas dan menginginkan perwakilan daerah mereka duduk di Senayan, terlepas dari partai mana mereka berasal.



"Mudah-mudahan semua partai memiliki calon asli daerah di Senayan, sehingga aspirasi masyarakat dapat lebih diperhatikan," tambah Ali. (*)

PT. Dafy Medi Nusra