Demonstrasi Ampal di Kantor Desa Aikmel Berkahir Ricuh |
Lombok Timur, Hariannusra.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Pemerhati Desa Aikmel (AMPAL) di Kantor Desa Aikmel Kecamatan Aikmel, Lombok Timur (Lotim) berakhir ricuh, (24/05).
Aksi ini merupakan kali ke dua dengan tuntutan sebelumnya transparansi PADes yang diduga masuk ke kantong pribadi Kepala Desa.
Namun kali ini, dalam aksinya, pendemo meminta untuk turun dari jabatannya sebagai kepala desa.
Koordinator lapangan AMPAL, Burhan dalam orasinya menyampaikan kedatangan masa aksi bertujuan untuk melihat proses bagaimana pengelolaan dana desa.
"Kami datang untuk mencari keadilan dan meminta kepala desa mundur dari jabatannya," ucap Burhan.
Orator lainnya, Rusdi menyampaikan dalam sejarah orang tua Desa Aikmel, orang tua kita tidak pernah menggadaikan Pesanggrahan.
Kata dia, Jangan kita melupakan sejarah, kami meminta agar kepala desa mundur dari jabatannya," tuntutnya.
Usai gelar aksi damai, masa Ampal sempat membubarkan diri. Namun selang beberapa menit kemudian, puluhan masa berbalik arah ke kantor desa.
Masa aksi tersebut kemidian melempar batu ke arah aparat kepolisian yang berjaga dan ke arah kantor desa sehingga mengakibatkan sejumlah fasilitas desa mengalami kerusakan.
Selain itu, rumah warga dan anak-anak yang berada di sekitar lokasi kejadian juga tak luput dari lemparan batu yang dilempar masa aksi.
Kapolsek Aikmel AKP I Made Sutama menjelaskan, tindakan masa aksi telah melanggar aturan. Pihaknya akan menindak lanjuti apabila pemerintah desa membuat aduan.
"Tergantung pemerintah desa. Kalau ada laporan kepala desa tentunya kami menindaklanjutinya, "kata Sutama.
"Namun sampai saat ini, pemerintah desa masih memikirkan untung ruginya," sambung dia.
Lebih lanjut, pengamanan masa aksi Polsek Aikmel dibantu oleh anggota Polres Lotim serta TNI.
"Kita sudah mengamankan para aksi, dengan membentuk pagar besi guna menghalau masa masuk ke halaman kantor desa, "ucapnya.
Namun, kata dia, masa melalukan pelemparan ke arah kantor desa. Sehingga mengakibatkan rusaknya fasilitas kantor desa.
"Masyarakat yang melakukan aksi, sempat juga melakukan pelemparan sehingga kaca pecah," ujarnya. ***