Produksi Tembakau Lombok Tengah Diprediksi Tembus 28 Ribu Ton

Petani banyak terobsesi keuntungan, produksi tembakau tahun ini diperkirakan tembus 28 ribu ton

Lombok Tengah, Hariannusra.com - Dinas Pertanian Lombok Tengah memprediksi produksi tanaman tembakau menembus angka 28 ribu ton. 


Selain karena faktor cuaca, tingginya angka produksi tembakau di Lombok Tengah juga disebabkan oleh petani yang tergiur dengan hasil penjualan tembakau pada tahun sebelumnya.


"Para petani terutama wilayah selatan yang diplot sebagai kawasan holti, sekarang terobsesi untuk menanam tembakau karena hasil tembakau tersebut dapat meningkatkan ekonomi para petani tembakau pada tahun lalu", ungkap Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lombok Tengah, Muhammad Kamrin (03/07/2024). 


Kamrin mengatakan, meski Distan talah mengeluarkan kebijakan pola tanam yang tidak membenarkan semua petani menanam tembakau, namun pihaknya tidak bisa melarang hal tersebut. 


Selain nilai ekonomisnya, Kamrin menjelaskan, salah satu pertimbangan para petani adalah kondisi suplay air yang sangat kurang, sehingga petani lebih memilih menanam tembakau yang keutuhannya akan air relatif kecil. 


Ia menambahkan, tahun ini, Distan menginginkan meningkatkn IP tanaman padi untuk menyangga kebutuhan pangan nasional, namun lahan tadah hujan yang berjumlah 14 ribu hektar hanya mampu menanam padi pada satu masa tanam saja akibat terbatasnya jaringan irigasi selama dua masa tanam berikutnya. 


Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas , Zaenal Arifin membenarkan adanya perkiraan terjadinya over produksi tanaman tembakau yang juga akan berimbas pada harga pembelian hasil tembakau di akhir. 


Zaenal menjelaskan, peningkatan penananan tembakau banyak disebabkan bukan karena adanya petani baru yang menanam tembakau, namun banyaknya petani yang menyewa lahan lain untuk ditanami tembakau. seperti yang terjadi di wilayah Praya Tengah. 


Zaenal menjelaskan, luas lahan yang ditanami tembakau sampai saat ini berjumlah 14 ribu hektar dengan asumsi, 1 hektar luas lahan dapat menghasilkan dua ton tembakau virginia, sehingga hasil produksi tembakau di Loteng diprediksi mencapai 28.000 ton. 


Dari jumlah produksi tersebut, Zaenal menjelaskan hanya mampu terserap perusahan mitra sebanyak 4000 ton saja. 


"Ada dua perusahaan yang bermitra dengan sebagian petani yakni, AOL dan Djarum, AOL hanya bisa menyerap 2000 ton dan PT. Djarum juga bisa menyerap sebanyak 2000 ton sehingga totalnya sebanyak 4000 ton. 


Meski demikian, Ia optimis hasil produksi tembakau dapat terserap sepenuhnya mengingat penomena selama dua tahun terakhir, banyak petani yang melakukan perajangan tembakau virginia sehingga dapat terserap oleh perusahaan diluar daerah. 


"Salah satu keunggulan dari proses perajangan diantaranya tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya dirajang lalu dijemur baru kemudian dijual", ungkap Zaenal. 


Ia berharap, sama seperti tahun sebelumnya, income perkapita petani tembakau dapat meningkat mengingat kondisi cuaca saat ini masih bagus. 


"BMKG memprediksi hujan turun bulan oktober, tidak seperti tahun kemarin, pada bulan januari tanaman padi masih belum tutup tanam", jelasnya. 


Zaenal menekankan para petani tembakau saat ini perlu mengantisipasi hujan yang saat ini tidak bisa diprediksi dengan sistem tanam yang minimal mempunyai parit keliling. (FR)

PT. Dafy Medi Nusra